Grafik Barber Johnson
Grafik Barber Johnson dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit khususnya pendayagunaan sarana tempat tidur dan dapat untuk mengadakan perbandingan serta membantu dalam menganalisa dan mengambil keputusan mengenai :
Memonitor kegiatan dan perbandingan dalam kurun waktu tertentu. Perkembangan kegiatan rumah sakitdalam beberapa tahun dapat dilihat pada satu grafik.
Perbandingan kegiatan antar rumah sakit atau antar bagian di dalam rumah sakit.
Meneliti akibat perubahan kebijaksanaan.
Mengecek kesalahan laporan. Apabila laporan LOS, TOI, BTO, BOR setelah digambarkan dalam grafik Barber Johnson, garis-garis keempat parameter tersebut tidak ketemu dalam satu titik, berarti laporan tersebut tidak benar.
Indikator-indikator mengenai efisiensi dan efektifitas rumah sakit biasanya disajikan dalam bentuk grafik yaitu Grafik Barber Johnson. Dalam grafik Barber Johnson dapat dilihat apakah pengelolaan rumah sakit sudah efisien atau belum. Selain itu, dari grafik Barber Johnson juga dapat diambil keputusan atau kebijakan baru mengenai peningkatan pelayanan rumah sakit. Untuk mempermudah dalam pembuatan grafik Barber Johnson dapat digunakan aplikasi Microsoft Excel.
Menghitung BOR, AvLOS, TOI, dan BTO
BOR : Bed Occupacion Rate (Angka rata-rata tempat tidur terisi dalam satu tahun)
Tempat tidur yang dimaksud adalah tempat tidur di ruang rawat inap.
Angka BOR ideal berkisar antara 75% - 85%
P = O X 100/A
AvLOS : Average Length of Stay (Angka rata-rata lamanya seorang pasien dirawat)
Angka AvLos ideal : 3 - 12 hari
L = O X 365/D
TOI : Turn Over Interval (Angka rata-rata sebuah tempat tidur tidak terisi)
TOI ideal : 1 - 3 hari
T = (A-O) X 365/D
BTO : Bed Turn Over (Tingkat penggunaan sebuah tempat tidur dalam satu tahun)
BTO ideal : lebih dari 30 kali
B = D/A
Keterangan :
O = rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 tahun
D = Jumlah pasien yang keluar dalam 1 tahun
A = Jumlah tempat tidur
Cara mendapatkan nilai O :
Di dunia Rekam Medis, istilah yang lazim dari variabel O adalah Jumlah Hari Perawatan.
Lakukan sensus harian dulu kemudian akan mendapatkan angka lama dirawat per hari.
lama dirawat = pasien awal+pasien masuk+pasien pindahan-pasien dipindahkan-pasien keluar hidup-pasien keluar mati
jumlahkan lama dirawat tersebut selama satu tahun.
O = total lama dirawat/365
365 = Jumlah hari dalam 1 thn
Cara mendapatkan nilai D :
D = pasien dipindahkan+pasien keluar hidup+pasien keluar mati
Cara mendapatkan nilai A :
Masuk ke ruang-ruang rawat inap, hitung sendiri jumlah tempat tidur yang ada! Klo males, silakan tilpun perawat masing-masing bangsal…
REFERENSI :
Soejadi, DR, DHHSA, 1996, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Katiga Bina: Jakarta.
Wuryanto, Sis, Amd Perkes, SKM, tanpa tahun, Grafik Barber Johnson, Pormiki: Yogyakarta.
http://heryant.web.ugm.ac.id
http://prastyo.wordpress.com
Grafik Barber Johnson dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit khususnya pendayagunaan sarana tempat tidur dan dapat untuk mengadakan perbandingan serta membantu dalam menganalisa dan mengambil keputusan mengenai :
Memonitor kegiatan dan perbandingan dalam kurun waktu tertentu. Perkembangan kegiatan rumah sakitdalam beberapa tahun dapat dilihat pada satu grafik.
Perbandingan kegiatan antar rumah sakit atau antar bagian di dalam rumah sakit.
Meneliti akibat perubahan kebijaksanaan.
Mengecek kesalahan laporan. Apabila laporan LOS, TOI, BTO, BOR setelah digambarkan dalam grafik Barber Johnson, garis-garis keempat parameter tersebut tidak ketemu dalam satu titik, berarti laporan tersebut tidak benar.
Indikator-indikator mengenai efisiensi dan efektifitas rumah sakit biasanya disajikan dalam bentuk grafik yaitu Grafik Barber Johnson. Dalam grafik Barber Johnson dapat dilihat apakah pengelolaan rumah sakit sudah efisien atau belum. Selain itu, dari grafik Barber Johnson juga dapat diambil keputusan atau kebijakan baru mengenai peningkatan pelayanan rumah sakit. Untuk mempermudah dalam pembuatan grafik Barber Johnson dapat digunakan aplikasi Microsoft Excel.
Menghitung BOR, AvLOS, TOI, dan BTO
BOR : Bed Occupacion Rate (Angka rata-rata tempat tidur terisi dalam satu tahun)
Tempat tidur yang dimaksud adalah tempat tidur di ruang rawat inap.
Angka BOR ideal berkisar antara 75% - 85%
P = O X 100/A
AvLOS : Average Length of Stay (Angka rata-rata lamanya seorang pasien dirawat)
Angka AvLos ideal : 3 - 12 hari
L = O X 365/D
TOI : Turn Over Interval (Angka rata-rata sebuah tempat tidur tidak terisi)
TOI ideal : 1 - 3 hari
T = (A-O) X 365/D
BTO : Bed Turn Over (Tingkat penggunaan sebuah tempat tidur dalam satu tahun)
BTO ideal : lebih dari 30 kali
B = D/A
Keterangan :
O = rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 tahun
D = Jumlah pasien yang keluar dalam 1 tahun
A = Jumlah tempat tidur
Cara mendapatkan nilai O :
Di dunia Rekam Medis, istilah yang lazim dari variabel O adalah Jumlah Hari Perawatan.
Lakukan sensus harian dulu kemudian akan mendapatkan angka lama dirawat per hari.
lama dirawat = pasien awal+pasien masuk+pasien pindahan-pasien dipindahkan-pasien keluar hidup-pasien keluar mati
jumlahkan lama dirawat tersebut selama satu tahun.
O = total lama dirawat/365
365 = Jumlah hari dalam 1 thn
Cara mendapatkan nilai D :
D = pasien dipindahkan+pasien keluar hidup+pasien keluar mati
Cara mendapatkan nilai A :
Masuk ke ruang-ruang rawat inap, hitung sendiri jumlah tempat tidur yang ada! Klo males, silakan tilpun perawat masing-masing bangsal…
REFERENSI :
Soejadi, DR, DHHSA, 1996, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Katiga Bina: Jakarta.
Wuryanto, Sis, Amd Perkes, SKM, tanpa tahun, Grafik Barber Johnson, Pormiki: Yogyakarta.
http://heryant.web.ugm.ac.id
http://prastyo.wordpress.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar